Minggu, 09 Oktober 2016

A LIFE WITHOUT PACKAGING


KEHIDUPAN TANPA KEMASAN

Packaging?, nama yang tidak asing lagi. Di mana semua aktivitas yang dilakukan setiap hari menggunakan packaging / kemasan. Mulai dari aktivitas makan, minum, memasak, dll, semuanya menggunakan packaging. Piring ataupun gelas itu sudah disebut dengan kemasan. Bayangkan jika kita makan atau minum tanpa piring dan gelas, maka makanan atau minuman tersebut akan menjadi terkontaminasi oleh debu dan kotoran yang ada di sekitarnya. Apabila di seluruh ruangan dalam rumah tidak memiliki kemasan, semua barang akan menjadi berantakan dan tidak enak untuk dilihat orang.
Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan juga dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang guna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya. Secara umum fungsi kemasan adalah :
1.      Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.
2.      Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.
3.      Meningkatkan efisiensi, seperti : memudahkan perhitungan, memudahkan pengiriman, dan penyimpanan.

Karena itulah, alasan mengapa kita harus memiliki packaging atau kemasan dalam segala hal. Kita tidak bisa menghindari packaging bagaimanapun caranya, karena setiap aktivitas yang dilakukan selalu ada packaging. Jadi, packaging itu ibarat pakaian, selalu dipakai dan dibawa kemana-mana.

Kaitannya packaging atau kemasan dengan mata kuliah “Pengembangan Produk dan Kemasan” adalah dalam mata kuliah ini kita dituntut untuk mengembangkan packaging atau kemasan suatu produk. Sangat penting untuk dikembangkan, karena dalam era modern saat ini sangat banyak perusahaan yang mengembangkan packaging suatu  produk menjadi packaging atau kemasan yang lebih menarik. Maka dari itu, kita bisa mengetahui bagaimana cara mengembangkan packaging atau kemasan untuk menjadikan kemasan tersebut lebih menarik dari belajar mengenai “Pengembangan Produk dan Kemasan”.

Minggu, 05 Juni 2016

LKMM pra TD gelombang 3

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
            Hai semua…
            Sekarang, saya akan menceritakan pengalaman saya menjadi peserta LKMM pra TD yang gelombang ketiga. Awalnya, saya berfikir bahwa LKMM ini membosankan, acaranya 10 jam hanya duduk mendengarkan materi saja, tetapi setelah mengikuti acara LKMM ini acaranya sangat menyenangkan sekali dan tidak membosankan serta banyak main-mainnya juga. Dan lebih asyiknya lagi, ada bagian “tukang jepret” yang sudah siap untuk mengambil gambar para peserta LKMM yang gokil banget. Tidak hanya itu, kita juga dapat konsumsi lo….
            Di LKMM ini, saya bersama dengan teman-teman mendapatkan 9 materi yang dibagi menjadi 2 hari yaitu 5 materi di hari pertama dan 4 materi di hari kedua. Dua hari tersebut sangat menyenangkan bagi saya karena saya mendapatkan banyak materi di mana materi tersebut banyak menginspirasi saya untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya. Peserta LKMM yang lain juga sangat merespon dengan antusias dengan banyak bertanya atau berpendapat dan menanggapi.
            Dalam proses materi, banyak peserta LKMM yang suka bikin lelucon yang dapat mencairkan suasana menjadi ceria. Apalagi banyak peserta yang terlalu sering bertanya hingga peserta yang lain hafal dengan nama, nim, dan prodi. Kemudian banyak “mini games” yang bikin peserta LKMM nggak ngantuk. Seperti niruin video yang sudah disiapkan oleh panitia dan semua peserta sangat senang dan kita tertawa bersama-sama hingga banyak “tukang jepret” berkeliaran di mana-mana.
            Di akhir acara LKMM ini terdapat banyak hadiah… Hadiahnya hanya diberikan sama peserta yang aktif saja. Tetapi tidak hanya peserta yang aktif saja, hadiahnya dibagikan kepada 3 kategori yaitu peserta terdisiplin, peserta terkritis, dan peserta teraktif. Tanpa saya sadari, yang mendapatkan predikat sebagai peserta terdisiplin adalah teman saya sendiri dan duduk di sebelah saya. Saya kaget dengan hal itu, tapi di sisi lain saya bangga dengan teman saya karena mendapat “PESERTA TERDISIPLIN”.
            Sampai di sini dulu ya, cuma itu yang dapat saya samapikan..
            See you again yaaa…
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.